HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP TERJADINYA EDEMA POST HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUMAH SAKIT AMINAH KOTA TANGERANG

  • Slamet Suparmo STIKes Murni Teguh
  • Muhammad Taufik Daniel Hasibuan STIKes Murni Teguh
Keywords: Liquid Rectriction Compliance, Cronic Kidney Disease, Hemodialysis, Edema

Abstract

Adherence is defined as the degree to which the patient carries out the treatment and behavior recommended by the doctor or others, in achieving the goals. IDWG is an increase in fluid volume with an increase in body weight as a basis for knowing the amount of fluid that enters during the interdialytic period, Edema is an excessive accumulation of fluid between body cells or in various body cavities. This study aims to identify the relationship between adherence to fluid restriction and the occurrence of post HD edema in CKD patients at Aminah Hospital Tangerang City in 2021, there were 68 people and post HD patients participated in this study using the Random Sampling technique. Researchers collected data using instruments. The post HD fluid restriction compliance instrument used in this study was a standardized questionnaire based on the Morisky compliance questionnaire (MMAS), while for the edema instrument in patients with chronic kidney failure the researcher used observational techniques, namely body weight measurement using a weight scale measuring instrument and using data patient medical record. Statistical test using Spearman Rank statistical test. Based on the results of the study obtained with a p value = 0.000 or <0.05, it can be concluded that there is a significant relationship between fluid restriction adherence to the occurrence of Post Hemodialysis Edema with a value of r = 935.

 

Abstrak

Kepatuhan didefinisikan sebagai tingkat penderita melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau yang lain, dalam mencapai tujuan. IDWG adalah peningkatan volume cairan dengan peningkatan berat badan sebagai dasar mengetahui jumlah cairan yang masuk selama periode interdialitik, Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi Hubungan Kepatuhan Pembatasan Cairan Terhadap Terjadinya Edema Post HD Pasien GGK di Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang Tahun 2021, terdapat 68 orang dan pasien post HD berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Random Sampling. Peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan Instrumen. Untuk Instrumen kepatuhan pembatasan cairan post HD yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner baku berdasarkan kuisioner kepatuhan morisky (MMAS), sedangkan untuk instrument edema pada pasien gagal ginjal kronik peneliti menggunakan tehnik observasi, yaitu pengukuran berat badan menggunakan alat ukur timbangan berat badan serta menggunakan data rekam medis pasien. Uji statistik menggunakan uji statistik Spearman Rank. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dengan nilai  p= 0,000 atau <0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan pembatasan cairan terhadap terjadinya Edema Post Hemodialisa dengan nilai r = 935.

References

1. Widyastuti, R. (2014). Korelasi lama menjalani hemodialisis dengan indeks massa tubuh pasien gagal ginjal kronik di RSUD Arifin Achamad provinsi Riau. Jurnal Gizi Volume 1 No.2 Oktober 2014. Poltekkes Kemenkes Riau.
2. Suwitra. (2014). Buku ajar penyakit dalam. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Kemenkes RI. (2018). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Penyakit Ginjal Tahap Akhir. Jakarta.
4. Riskesdas. (2018). Riset kesehatan dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI Tahun 2018.
5. Dinas Kesehatan Banten. (2018). Profil kesehatan tahun 2018. Dinas Kesehat Provinsi Banten 2018. Diakes 27 Oktober, 2020. https://dinkes. bantenprov.go.id/.
6. Kemenkes RI. (2014). Panduan dan pedoman pengobatan penyakit ginjal. Jakarta.
7. Sinaga, W., & Lady, D A. (2016). Pemberian nutrisi terkait perubahan metabolisme pada pasien penyakit ginjal kronik derajat 5 dengan hemodialisis rutin. Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 3(1) : 61.
8. Moissl, U. et al. (2013). Bioimpedance guided fluid management in hemodialysis patients. Clin J Am Soc Nephrol. www. ncbi. nlm.nih. gov/ pubmed/ 23949235 Diakes 22 Oktober, 2020.
9. Zafria, A. (2016). Hubungan tingkat kepatuhan manajemen masukan cairan terhadap tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RS PKU Muhamadiyah Unit II Kota Yogyakarta.
10. Rustiawati. (2012). Dietary intake monitoring application (DIMA) untuk evaluasi asupan cairan dan diet bagi pasien hemodialisa. FIK-UI, Jakarta.
11. Rumah Sakit Aminah. (2020). Data rekam medik pasien ginjal tahun 2020. Tangerang.
12. Robinson, JM. (2013). Professional guide to disease : tenth edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
13. Farida. (2010). Hubungan pengetahuan tentang asupan dan pengendalian cairan terhadap penambahan berat badan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau Diakes pada 27 Oktober, 2020.
14. Nurkhayati. (2005). Hubungan antara pengetahuan, sikap pasien dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan program hemodialisis di RS Islam Surakarta. Skripsi. Tidak diterbitkan. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sahid Surakarta.
Published
2021-12-31