HUBUNGAN MEDIA KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA LAKI-LAKI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA LHOKSEUMAWE
Abstract
Based on WHO (World Health Organization) data showing nearly 43 million more (18.3%) of the total population is teenagers. The famous issues among teenagers one of them related to sexual behavior. The purpose of this study to analyze the relationship of communication media with risky sexual activity in adolescent boys in MAN of Kota Lhokseumawe in 2018. This research uses mixed methods with cross sectional design on quantitative research and sequential explanatory strategy in qualitative research. The population in this research are students of class X and XI a number of 120 students. The sample that used for quantitative research is total population while for qualitative research is 18 people with inclusion and exclusion criteria. Collecting data on quantitative research is by distributing questionnaires while in qualitative research with in-dept interview and Focus Group Discussion (FGD). Analysis of bivariate data using chi square test. Qualitative data analysis is done by Thematical Analysis.The result of bivariate analysis about communication media obtained result p value = 0,000, RP = 2,519. The result of indept-interview is found that besides communication media factor to risky sexual activity such as peer factor, parents, faith and drug users. It is expected that policy makers should increase supervision over existing school rules.
Abstrak
Berdasarkan data WHO (Word Health Organization) menunjukkan hampir 43 juta jiwa lebih (18,3%) dari keseluruhan total jumlah penduduk adalah remaja. Masalah yang menonjol dikalangan remaja salah satunya terkait dengan perilaku seksual. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan media komunikasi dengan aktivitas seksual berisiko pada remaja laki-laki di MAN Kota Lhokseumawe tahun 2018. Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan desain cross sectional pada penelitian kuantitatif dan strategi sequential explanatory pada penelitian kualitatif. Sampel yang digunakan untuk penelitian kuantitatif sejumlah 120 orang dan untuk penelitian kualitatif berjumlah 18 orang. Pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dengan cara penyebaran kuesioner sedangkan pada penelitian kualitatif dengan cara indept interview dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data bivariat menggunakan uji chi square. Analisis data kualitatif dilakukan degan cara Thematical Analysis. Hasil analisis bivariat tentang media komunikasi diperoleh hasil p value =0,000, RP=2,519, hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan media komunikasi dengan aktivitas seksual berisiko. Hasil indept-interview didapatkan bahwa selain faktor media komunikasi terdapat faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas seksual berisiko yaitu faktor teman sebaya, orang tua, keimanan dan pengguna NAPZA. Diharapkan kepada pengambil kebijakan untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap peraturan yang sudah berlaku disekolah.
References
Bleakley, A., Michael,H., Martin, H., & Amy J. (2008). It Works both ways : the relationship between exposure to sexual content in the media and adolescent sexual behavior. Annenberg Public Policy Center, University of Pennsylvania.
Bungin, B. (2017). Penelitian kualitatif. Jakarta : Kencana.
Cangara, H., (2012). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta.
Creswell, JW. (2013). Research design, pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta:
Dahlan, MS., 2013. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nida, FLK, (2014). Persuasi dalam media komunikasi massa. STAIN Kudus : Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi.
Nursal, D. (2007). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual murid SMU Negeri di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Profil MAN Kota Lhokseumawe Tahun 2018.
Riduwan. (2010). Metode dan teknik menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta.
Sarwono, SW. (2015). Psikologi remaja. Jakarta : Rajawali Pers.
Sastroasmoro, S. (2016). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta : Sagung Seto.
SKRRI. (2012). Perilaku berisiko remaja indonesia. Badan Litbangkes : Kementerian Republik Indonesia.
Soetjiningsih. (2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja. Disertasi.
Sugiono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sugiono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif, dan kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
Susanti, E. (2016). Korelasi tingkat pendidikan orang tua dan pola asuh terhadap kemandirian anak dalam keluarga. Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan.
Tindaon, RL. (2016). Pengaruh komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) melalui media leaflet dan video terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang paparan pornografi di SMP N 1 Sidamanik Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara : Fakultas Kesehatan Masyarakat.