FORMULASI SEDIAAN LOTION MENGGUNAKAN KOLAGEN TULANG IKAN PATIN (PANGASIUS SP) SEBAGAI PELEMBAB KULIT

  • Hepni Hepni STIKes Arjuna
Keywords: Catfish bones, Collagen, Lotion, Skin moisturizer

Abstract

Background: In general, people consume catfish meat as a source of protein and a high content of omega 3, while the bones are disposed of as waste. Collagen is a protein derivative that has the effect of maintaining skin elasticity. Objective: To find out whether the catfish bone collagen can be formulated into lotions which in certain consentration can moisturize and do not irritate the skin. Method: Extraction of collagen from catfish bones, characterization of collagen by infrared spectrophotometry, making collagen lotion of catfish bones with a concentration of 1%, 1.5%, 2.5%, 3.5% and evaluation of collagen lotion preparations and test the ability of the preparation to moisturize. skin using a Skin moisturizer detector (SG- ed statistically using the ANOVA test with SPSS 20 Free trial. Result: Catfish bones contained collagen in waves of 3250-3350 cm-1 and 1260-1630 cm-1 which indicated the presence of amine and amide groups. The statistical test results show the probability is smaller than 0.05. The highest humidity was in the FE formula which contained 3.5% collagen with a moisture percentage of 53.0% with a level of "Moist" but lower than the lotions on the market with a percentage of 54.3%. Conclusion: Catfish bone collagen can be formulated into oil-in-water (M/A) emulsion type lotion.

 

Abstrak

Pendahuluan: Secara umum masyarakat mengkonsumsi daging ikan patin sebagai sumber protein dan kandungan omega 3 yang tinggi, sedangkan tulangnya dibuang sebagai limbah. Kolagen merupakan salah satu turunan protein yang mempunyai efek untuk mempertahankan kekenyalan kulit. Tujuan: Untuk mengetahui apakah kolagen tulang ikan patin dapat diformulasikan kedalam sediaan lotion yang dalam konsentrasi tertentu dapat melembabkan dan tidak mengiritasi kulit. Metode: Ekstraksi kolagen dari tulang ikan patin, karakterisasi kolagen dengan spektrofotometri inframerah, pembuatan lotion kolagen tulang ikan patin dengan konsentrasi 1%, 1,5%, 2,5%, 3,5% dan evaluasi sediaan lotion kolagen serta uji kemampuan sediaan melembabkan kulit memakai alat Skin moisturizer detector (SG-7D ) serta hasilnya diuji secara statistik memakai uji ANOVA dengan SPSS 20 Free trial. Hasil: Tulang ikan patin mengandung kolagen pada gelombang 32503350 cm-1 dan 1260-1630 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus amina dan amida. Hasil uji statistik menunjukkan probabilitas lebih kecil dari 0,05. Kelembaban tertinggi yaitu pada formula FE yang mengandung 3,5% kolagen dengan persentase kelembaban 53,0% dengan level ”Lembab” tetapi lebih rendah dari lotion yang beredar dipasaran dengan persentase sebesar 54,3%. Kesimpulan: Kolagen tulang ikan patin dapat diformulasi menjadi sediaan lotion tipe emulsi minyak dalam air (M/A).

References

Balsam, M. S. (1972). Cosmetic Science and Technology. Edisi II. New York: John Wiley and Son, Inc. Halaman 179.
Cahyanto, A. (2009). Biomaterial. Bandung: Universitas Padjadjaran. Halaman 65
Departemen Kesehatan RI. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 23.
Hua-Jie, W., Ling, D., Qiu-Shi, D dan JinYe, W. (2009). Applications and Degradation of Proteins Used as Tissue Engineering Materials. Journal. Shanghai: Biomedical Engineering, School of Life Science and Biotechnology, Shanghai Jiao Tong University. Halaman 614.
Iswari, T. R. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman 7.
Kittiphattanabawon, P., Benjakul, S., Visessanguan, W., Nagai, T dan Tanaka, M. (2005). Characterisation of Acid-Soluble Collagen From Skin and Bone of Bigeye Snapper (Priacanthus tayenus). Journal Food Chemistry. Thailand: 89(3): 363.
Kordi, M. G. H. (2005). Budidaya Ikan Patin Biologi, Pembenihan dan Pembesaran. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Halaman 87.
Muliyawan, D dan Suriana, N. (2002). A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta: Elex Media Kompotindo.
Pringgandini, L. A., Indarti, G. Y., Melinda dan Sari, M. (2018). Efektifitas Spray Nanokolagen Limbah Sisik Ikan Mas (Cyprinus carpio) untuk Mempercepat Proses Penyembuhan Luka Insisi. Laporan Penelitian. Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Susanto, H dan K, Amri. (2008). Budi Daya Ikan Patin. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 90.
Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: UGM Press. Halaman 89.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia. Halaman 63.
Wilkinson. (1982). Herry’s Cosmeticology. London: George Godwin.
Published
2021-04-30